Halaman

Minggu, 31 Maret 2013

Letak Geografis Kabupaten Pacitan

Kondisi Fisik Wilayah Pacitan

Pacitan merupakan salah satu dari 38 Kabupaten di Propinsi Jawa Timur yang terletak di bagian Selatan barat daya. Kabupaten Pacitan terletak di antara 110º 55'-111º 25' Bujur Timur dan 7º 55'- 8º 17' Lintang Selatan, dengan luas wilayah 1.389,8716 Km² atau 138.987,16 Ha. Luas tersebut sebagian besar berupa perbukitan yaitu kurang lebih 85 %, gunung-gunung kecil lebih kurang 300 buah menyebar diseluruh wilayah Kabupaten Pacitan dan jurang terjal yang termasuk dalam deretan Pegunungan Seribu yang membujur sepanjang selatan Pulau Jawa, sedang selebihnya merupakan dataran rendah.

Dari aspek topografi menunjukkan bentang daratannya bervariasi dengan kemiringan sebagai berikut :

Datar (kelas kelerengan 0-5%) dengan luas 55,59 Km² atau 4% dari luas    wilayah Kabupaten Pacitan.

Berombak (kelas kelerengan 6-10%) dengan luas 138,99 Km² atau 10% dari luas wilayah Kabupaten Pacitan.

Bergeklombang (kelas kelerengan 11-30%) dengan luas 333,57 Km² 24% dari luas wilayah Kabupaten Pacitan.


Berbukit (kelas kelerangan 31-50%) dengan luas 722,73 Km² atau 52% dari luas wilayah di Kabupaten Pacitan.


Bergunung (kelas kelerengan > 52%) dengan luas 138,99 Km² atau 10% dari         luas wilayah di Kabupaten Pacitan.

Bila ditinjau dari struktur dan jenis tanah terdiri dari Assosiasi Litosol Mediteran Merah, Aluvial kelabu endapan liat, Litosol campuran Tuf dengan Vulkan serta komplek Litosol Kemerahan yang ternyata di dalamnya banyak mengandung potensi bahan galian mineral.

Pacitan disamping merupakan daerah pegunungan yang terletak pada ujung timur Pegunungan Seribu, juga berada pada bagian selatan Pulau Jawa dengan rentangan sekitar 80 km dan lebar 25 km. Tanah Pegunungan Seribu memiliki ciri khas yang tanahnya didominasi oleh endapan gamping bercampur koral dari kala Milosen (dimulai sekitar 21.000.000 – 10.000.000 tahun silam). Endapan itu kemudian mengalami pengangkatan pada kala Holosen, yaitu lapisan geologi yang paling muda dan paling singkat (sekitar 500.000 tahun silam – sekarang).

Gejala-gejala kehidupan manusia muncul di permukaan bumi pada kala Plestosen, yaitu sekitar 1.000.000 tahun Sebelum Masehi. Endapan-endapan itu kemudian tererosi oleh sungai maupun perembesan – perembesan air hingga membentuk suatu pemandangan KARST yang meliputi ribuan bukit kecil. Ciri-ciri pegunungan KARST ialah berupa bukit-bukit berbentuk kerucut atau setengah bulatan.

Bersamaan dengan kala geologis tersebut, yakni pada zaman kwarter awal telah muncul di muka bumi ini jenis manusia pertama : Homo Sapiens, yang karena kelebihannya dalam menggunakan otak atau akal, secara berangsur-angsur kemudian menguasai alam sebagaimana tampak dari tahap-tahap perkembangan sosial dan kebudayaan yaitu dari hidup mengembara (nomaden) sebagai pengumpul makanan, menjadi setengah pengembara/menetap dengan kehidupan berburu, kemudian menetap dengan kehidupan penghasil makanan. Adapun tingkat kebudayaannya yaitu dari zaman batu tua (Palaeolithicum), zaman batu madia (messolithicum), dan zaman batu muda (neolithicum).

Letak Geografis

Kabupaten Pacitan terletak di Pantai Selatan Pulau Jawa dan berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah dan daerah Istimewa Jogyakarta merupakan pintu gerbang bagian barat dari Jawa Timur dengan kondisi fisik pegunungan kapur selatan yang membujur dari Gunung kidul ke Kabupaten Trenggalek menghadap ke Samudera Indonesia.

Adapun wilayah administrasi terdiri dari dari 12 Kecamatan, 5 Kelurahan dan 166 Desa, dengan letak geografis berada antara 110º 55' - 111º 25' Bujur Timur dan 7º 55' - 8º 17' Lintang Selatan.

Batas-batas Administrasi :

Sebelah timur
Kabupaten Trenggalek.

Sebelah Selatan
Samudera Indonesia.


Sebelah Barat
 Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah).

Sebelah Utara
Kabupaten Ponorogo (Jawa Timur) dan Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah).

Apabila diukur dari permukaan laut, ketinggian tempat itu dapat dirinci sebagai berikut :

Ketinggian 0 – 25 m, seluas 37,76 km atau 2,62 % luas wilayah.

Ketinggian 25 – 100 m, seluas 38 km atau 2,67 % luas wilayah.

Ketinggian 100 – 500 m, seluas 747,75 km atau 52,68 % luas wilayah.

Ketinggian 500 – 1000 m, seluas 517,13 km atau 36,43 % luas wilayah.

Ketinggian 1000 m, seluas 79,40 km atau 5,59 % luas wilayah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar